Troubleshooting Saat Overclocking


Troubleshooting-Overclocking
Proses paling awal saat menyalakan komputer adalah POST BIOS. Tapi  bagaimanakah jika setelah di-overclock komputer Anda justru tidak mau POST BIOS? Tidak perlu khawatir, simak artikel berikut ini.
Dalam dunia overclocking, pasti akan muncul banyak pertanyaan terutama menyangkut troubleshooting dan permasalahannya. Karena pada dasarnya overclocking adalah proses “Trial and Error”. Saat melakukan overcloking, pastilah Anda akan menemui banyak masalah dan kendala yang bisa berujung pada kerusakan, baik sistem maupun hardware yang digunakan. Anda tidak perlu panik maupun khawatir pada saat terjadi masalah. Karena CHIP telah menyiapkan sebuah artikel khusus seputar troubleshooting dan pemecahannya saat overclocking khususnys seputar BIOS dan antisipasi masalahnya.
Dasar Overclocking
Ide dasar dari sebuah overclocking adalah meningkatkan performa dari sebuah sistem lebih dari yang telah ditentukan oleh pembuatnya, dalam hal ini adalah produsen Hardware itu sendiri. Dari dahulu hingga sekarang, konsepnya selalu sama dan tidak pernah berubah. Yang berubah adalah cara yang digunakan dan berbagai feature yang sengaja ditambahkan oleh berbagai produsen untuk mempermudah overclocking itu sendiri.
Dunia overclocking sendiri selalu bergerak dinamis, sesuai dengan perkembangan komponen hardware itu sendiri. Pada zaman sekarang ini overclocking menjadi sebuah panduan dan penilaian kualitas sebuah produk komponen. Hal ini tidak mengherankan kerena overclocking dianggap sebagai sebuah tes yang akan meningkatkan citra sebuah produk di pasaran. Karena itulah, berbagai produsen berlomba-lomba memberikan berbagai feature yang mendukung overclocking agar pengguna dapat menggunakannya dan menilai sejauh mana kemampuan dan kualitas dari produk itu sendiri.
Namun, apakah yang terjadi apabila berbagai feature overclocking yang telah diberikan ini digunakan oleh orang yang tidak mengetahui atau baru mengetahui tentang overclocking itu sendiri? Berbagai masalah akan muncul. Selain itu, jika tidak dilakukan dengan benar, overclocking dapat menyebabkan kerusakan pada hardware itu sendiri. Meskipun telah dilengkapi dengan Manual Book pada paket penjualannya, dapat dipastikan hanya beberapa orang saja yang akan membaca buku panduan ini. Padahal berbagai permasalahan yang sering muncul biasanya telah dipaparkan dalam buku kecil ini. Jadi ada baiknya untuk membaca Manual Book terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Meskipun Anda telah mengetahui penggunaannya, bisa saja ada sesuatu yang berbeda yang belum ada sebelumnya.
Troubleshooting-Overclocking
Kembali ke troubleshouting, coba Anda kembalikan lagi ide dasar overclocking itu sendiri dan darimana overclocking itu Anda lakukan. Cara paling mudah dan paling simple tentunya adalah melakukan perubahan pada BIOS agar hardware dapat berjalan diatas standar yang telah ditentukan. Apabila terjadi error saat overclocking maka hal pertama yang harus Anda lakukan mengembalikan BIOS ke kondisi normal agar hardware dapat berjalan dengan normal kembali. Dan mulai kembali melakukan settinggan pada BIOS hingga menemukan settinggan yang benar-benar cocok dengan kondisi hardware Anda.
Lalu apa hubungannya BIOS dengan overclocking? BIOS memiliki kemampuan untuk mengatur kinerja dan kestabilan pada sebuah sistem. Dari sinilah, kegiatan overclocking pertama kali muncul. Dengan merngubah settingan pada BIOS, sebuah hardware mampu berjalan lebih dari yang telah ditentukan. Selain itu,  kegiatan overclocking 80% dilakukan pada BIOS dan sisanya dilakukan melalui software pada windows.
BIOS inilah yang menjadi perhatian utama para produsen motherboard karena dari sinilah kinerja, performa, dan kestabilan  sebuah sistem komputer ditentukan. Ibarat manusia, BIOS inilah yang menjadi roh pada sebuah sistem komputer. Karena bila terjadi kerusakan pada chip BIOS, komputer tidak akan menyala sama sekali. Meskipun kipas dan komponen yang lainnya terlihat normal, tidak akan terlihat tanda-tanda kehidupan pada komputer kita karena CPU tidak berhasil menemukan script pada memory BIOS. Tidak banyak hal yang dapat dilakukan selain mengganti dengan chip BIOS (jika memungkinkan untuk diganti). Tidak mengherankan pada produsen motherboard memberikan solusi pencegahan terjadinya crash pada BIOS yaitu dengan memberikan dua chip bios pada motherboard yang dikenal dengan sebutan Dual- BIOS. Sehingga tidak perlu khawatir saat terjadi crash pada BIOS.
Troubleshooting-Overclocking
Ketidaksesuaian setting pada BIOS menyebabkan sistem tidak akan melakukan booting ataupun berjalan dengan tidak stabil. Jika BIOS tidak mau melakukan POST BIOS bukan berarti terjadi kerusakan pada chip BIOS-nya, melainkan settingannya saja yang tidak sesuai.  Solusinya cukup mudah dengan melakukan reset pada BIOS sehingga akan kembali ke settingan awal. Dengan demikian, komputer dapat kembali menyala dengan normal.

Cara Mereset BIOS
Troubleshooting-Overclocking
1. Apabila Anda ingin melakukan reset BIOS hal pertama yang mesti dilakukan adalah mematikan semua arus listrik yang masuk ke dalam motherboard. Hal ini bisa dengan cara mematikan power supply atau mancabut aliran listrik yang masuk ke power supply. Untuk lebih memastikannya Anda dapat mencabut 24-pin power cable dari power supply untuk mencegah arus  statis mengalir ke dalam motherboard.
Troubleshooting-Overclocking
2. Setelah mematikan arus listrik, tunggu beberapa saat untuk memberikan jeda arus listrik telah hilang. Setelah itu, cari jumper ataupun tombol Clear CMOS. Dengan memindahkan jumper ataupun menekan tombol Clear CMOS, BIOS akan kembali ke settingan optimal.
Troubleshooting-Overclocking
3. Setelah beberapa saat, kembalikan jumper Clear CMOS ke posisi semula dan rangkai kembali komputer Anda seperti semula. kemudian cobalah untuk menyalakannya kembali, maka settingan komputer anda akan kembali ke settingan default. Jangan lupa pastikan Anda telah mengembalikan jumper Clear CMOS ke posisi default sebelum merangkai kembali komputer Anda. Karena dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada sebagian motherboard saat arus listrik masuk.
Troubleshooting-Overclocking
4. Apabila BIOS tidak berhasil kembali ke kondisi default setting, kembali ke point pertama dan kali ini lakukan dengan mencopot baterai pada motherboard. Jangan lupa, pastikan tidak ada arus listrik yang mengalir pada motherboard. Setelah beberapa saat, kembalikan seperti semua dan rangkai kembali. (Pada sebagian distributor akan memberikan label garansi pada bagian baterai, jangan lakukan pelepasan baterai karena akan menghilangkan garansi motherboard Anda.
Troubleshooting-Overclocking
5. Apabila cara di atas masih tidak berhasil juga. Lakukan langkah dari point pertama seperti sebelumnya, namun kali ini coba dengan melepas semua kabel power yang terhubung pada motherboard dan melepas memori. Diamkan beberapa saat hingga arus listrik benar-benar hilang. Disamping itu pula Anda dapat melakukan pembersihan pada komponen komputer Anda yang telah berdebu.
Troubleshooting-Overclocking
6. Apabila ternyata masih belum berhasil juga, cobalah cara yang terakhir yaitu dengan melepas semua  komponen yang menancap pada motherboard, termasuk melepas prosesor dan  memindahkan jumper ke posisi Clear CMOS. Diamkan selama 30 menit dan rangkai ulang kembali. Apabila cara ini masih belum berhasil, Anda boleh mulai khawatir terjadi kerusakan pada salah satu hardware Anda.
Sekelumit tentang BIOS
Basic Input Output System atau biasa dikenal dengan BIOS adalah penyedia antarmuka komunikasi  tingkat rendah yang dapat mengendalikan berbagai jenis perangkat keras pada sebuah sistem komputer. Banyak sekali hal yang dilakukan oleh BIOS pada saat proses bootind, diantaranya adalah BIOS mampu melakukan hal-hal berikut ini :
  • Inisialisasi serta pengujian terhadap hardware, proses ini disebut dengan Power On Self Test (POST). Pada saat komputer pertama kali dinyalakan, BIOS akan mendeteksi semua perangkat yang digunakan dalam sistem komputer tersebut secara keseluruhan. Kesalahan pada saat POST BIOS akan menyebabkan komputer tidak akan mau melakukan proses booting.
  • Mendeteksi, memuat dan menjalankan sebuah sistem operasi yang terletak pada hard disk
  • Mengatur konfigurasi mendasar pada komputer seperti tanggal, waktu, hard disk, booting, kinerja dan kestabilan komputer
  • Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan hardware dengan BIOS Runtime Service
Namun yang paling penting peranan BIOS adalah untuk menjalankan sebuah operating sistem (OS). Pada saat pertama kali menakan tombol power pada sebuah komputer desktop ataupun notebook prosesor akan mengeksekusi perintah pertama, perintah pertama ini terletak pada BIOS. Mengapa prosesor tidak langsung mengeksekusi Sistem Operasi (OS)?. Prosesor tidak dapat mengeksekusi Sistem Operasi karena sistem operasi terletak pada hard disk, dan pada saat yang bersamaan prosesor tidak dapat mengetahui keberadaan hard disk tanpa instruksi yang jelas. disinilah peranan penting sebuah micro chip yang kita kenal dengan sebutan BIOS.
BIOS berukuran micro chip dengan kapasitas 64KB dengan bahan "Complimentary Metal Oxide Semiconductor" (CMOS) yang menyediakan informasi secara detail tentang keadaan sistem komputer dan berbagai perubahannya.
Kapanpun dan dimanapun Anda menjalankan sebuah komputer, hal pertama yang pasti Anda lihat adalah berbagai tulisan dengan layar hitam yang memperlihatkan beberapa hal seperti jumlah memori yang terinstall pada komputer, jenis hardisk dan kapasitasnya, dan lain sebagainya . Inilah proses inisialisasi dimana BIOS menjalankan peran pentingnya hingga komputer siap untuk dijalankan.
Ternyata tidak sampai disitu saja tugas dari sebuah micro chip yang disebut BIOS ini. Selain melakukan checking terhadap memori hardisk dan sistem komputer, BIOS akan menentukan apakah terdapat graphics card atau tidak. kebanyakan graphics card memiliki mini BIOS sendiri yang akan menginisialisasi memori dan prosesor yang terdapat pada graphics card tersebut. Apabila tidak menggunakan graphics card maka BIOS akan mencari informasi mengenai video driver pada ROM yang terletak pada motherboard yang dapat di eksekusi oleh BIOS. Biasanya berupa chipset onboard graphics ataupun on-die graphics.
Apabila terjadi masalah pada saat POST, BIOS akan memberikan kode yang bisa berupa suara ataupun dapat diterjemahkan ke dalam bentuk lain yang berupa debug LED. Dari sinilah Anda dapat mendeteksi terjadinya kesalahan atau error yang terjadi saat proses booting.
Untuk lebih lengkapnya dapat Anda lihat pada digram proses POST BIOS dibawah ini.
Proses Kerja BIOS
Apa saja yang dilakukan BIOS sebelum dapat masuk ke dalam sistem operasi? berikut ini adalah rangkaian proses kerja BIOS dimulai saat Anda menekan tombol power hingga dapat masuk ke dalam sistem operasi dalam komputer Anda.
Diagram-BIOS
Klik Gambar untuk Lebih Jelas

sumber : http://chip.co.id/news/read/2012/03/20/1961424/Troubleshooting.Saat.Overclocking

0 Response to "Troubleshooting Saat Overclocking"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme